Roadshow KPK : Kadis Pendidikan Kabupaten Bekasi Imam Ajak Siswa-Siswi SMP dan SMA Untuk Semangat Antikorupsi

Daerah, Pendidikan16 Dilihat

Cikarang Pusat, Newspreventif.com — Pemkab Kabupaten Bekasi kedatangan dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dalam acara Roadshow KPK. Kegiatan ini lakukan oleh KPK untuk mendekatkan diri kepada masyarakat tetang semangat antikorupsi. Kegiatan Roadshow KPK berlangsung di Gedung Swantantra Wibawa Mukti, Kompeleks Pemerintah Kabupaten Bekasi, Cikarang Pusat, Senin (7/07/2025).

Kegiatan roadshow KPK dalam sosialisasi dan kampanye antikorupsi dihadiri oleh ratusan siswa-siswi SMP – SMA Kabupaten Bekasi. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Imam Faturochman, mengatakan pendidikan antikorupsi harus ditanamkan sejak dini. Sekolah adalah tempat awal membangun karakter siswa agar jujur dan berintegritas. “Kita semua ingin anak-anak Bekasi tumbuh menjadi generasi yang hebat, pintar, membanggakan, dan tentunya berintegritas,” kata Imam saat memberikan sambutan.

Ia mengatakan upaya pencegahan korupsi harus dimulai dari lingkungan sekolah dan keluarga. Salah satunya dengan membiasakan perilaku jujur serta menjauhi tindakan-tindakan curang. “Contohnya mencontek saat ujian, itu juga bagian dari korupsi,” ucap Imam. Tindakan seperti itu adalah bentuk mencuri hak orang lain yang berdampak buruk bagi masa depan. Jika tidak dicegah, perilaku curang bisa terbawa hingga dewasa.

Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi telah menjalankan berbagai program penanaman nilai kejujuran di sekolah. Salah satunya melalui kegiatan Kejaksaan Masuk Sekolah, Kantin Kejujuran, dan kerja sama dengan Saber Pungli. “Jumlah satuan pendidikan di Bekasi cukup besar. Semua harus menjadi sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari praktik korupsi,” tegasnya.  Dan terdapat 657 satuan PAUD, 712 SD Negeri, 323 SD Swasta, 112 SMP Negeri, serta lembaga pendidikan non-formal yang tersebar di wilayah Kabupaten Bekasi.Ikut alam program kampaye antikorupsi.

Pada paparannya Adhi Setyo Tamtomo selaku  Kepala Satuan Tugas Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, mengatakan perilaku koruptif sering muncul dari hal-hal kecil yang dianggap biasa. Menurutnya, pencegahan korupsi harus dimulai sejak anak-anak berada di bangku sekolah. “Berdasarkan survei kami, 44,75 persen siswa di Indonesia pernah mencontek,” ujar Adhi usai kegiatan sosialisasi.

Menurut Adhi, salah satu contoh penerapan budaya antikorupsi bisa dilihat di sekolah-sekolah di Yogyakarta. Di sana, pihak sekolah secara rutin memberikan peringatan kepada orang tua murid agar tidak memberikan hadiah atau bingkisan kepada guru. “Itu sudah menjadi komitmen bersama, sekolah pasang spanduk besar-besar larangan memberi hadiah,” jelasnya.

Adhi Setyo Tamtomo, Pemilihan Kabupaten Bekasi sebagai lokasi sosialisasi KPK didasarkan pada hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) sektor pendidikan. Berdasarkan data KPK, indeks integritas di Bekasi masih belum mencapai standar ideal. “Nilainya memang belum ideal, tapi bukan yang terendah,” katanya.

Sosialisasi ini merupakan bagian dari program nasional KPK bertajuk “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi”. Kegiatan serupa akan dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia sebagai upaya membangun generasi yang jujur dan berintegritas. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed